Rabu, 16 Januari 2013

Pekan Doa Sedunia 2013: APA YANG TUHAN TUNTUT DARI KITA?



“APA YANG TUHAN TUNTUT DARI KITA?’
 (Bdk. Mikha 6:6-8)

Pekan Doa Sedunia
untuk Kesatuan Umat Kristiani
18-25 Januari 2013

Kembali kita memasuki Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani (PDS KUK). Tema PDS KUK 2013 “Apa yang Tuhan Tuntut dari Kita?” Dengan tema ini, kita diajak berefleksi tentang ketidakadilan yang dialami oleh kelompok KLMTD sebagai kaum papa miskin dari antara yang termiskin. Dalam ketidakadilan yang terjadi, Allah menutut kita berbuat sesuatu! Tema itu dibaca dalam terang Kitab Nabi Mikha 6:6-8.
Nabi Mikha adalah salah satu dari nabi-nabi kecil dalam Perjanjian Lama. Ia hidup dan berkarya di Yehuda sekitar tahun 737-690 SM. Mikha berasal dari sebuah kota kecil bernama Moresyet. Pada masa negeri Yehuda diperintah berturut-turut oleh Raja Yotam, Ahas dan Hizkia, Mikha menerima pesan Tuhan tentang Samaria dan Yerusalem (Mikha 1:1). Pesan kuat dan utama Nabi Mikha adalah tentang panggilan menegakkan keadilan dan perdamaian. Inilah isi tema PDS KUK dan itulah yang dituntut Tuhan dari kita untuk kita wujudkan! Atas pertanyaan “Apakah yang Tuhan tuntut dari kita?” jawaban diberikan, Tuhan menuntut kita untuk “berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu" (Mikha 6:8).
Dalam arti tertentu, situasi yang dihadapi Nabi Mikha juga kita hadapi dewasa ini. Banyak orang mengalami penindasan dan ketidakadilan. Iman hanya akan bermaknai dalam kaitannya dengan keadilan dan perdamaian. Kita dipanggil untuk berjalan bersama Tuhan dalam keadilan dan perdamaian. Jalan kemuridan Kristiani adalah jalan keadilan, belas kasih, kerendahan hati dan perdamaian.
Dalam PDS KUK 2013 kita memilih metafora “berjalan” dan “perjalanan” selama delapan hari ini untuk berdoa karena sebagai murid-murid Yesus Kristus, kita memang hendak berjalan bersama dalam perjalanan dan komunikasi yang dinamis. Tuhan membimbing kita dalam menggapai keadilan dan perdamaian itu. Bimbingan-Nya hanya akan menjadi nyata dalam kemanusiaan dan sejarah manusia. Melalui jalur kemanusiaan ini, Allah mengundang setiap orang untuk berjalan bersama-Nya menggapai keadilan dan perdamaian! Perjalanan itu sekaligus mengumandangkan semangat Trinitaris kasih Bapa, Putera dan Roh Kudus, sumber keselamatan kita.
Dalam konteks Arah Dasar Umat Allah Keuskupan Agung Semarang, tema PDS menjadi relevan sebab kita diajak untuk menghayati iman yang mendalam dan tangguh yang terungkap dalam perhatian istimewa kepada mereka yang disebut kelompok KLMTD (kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel).



Semarang, 12 Desember 2012


Aloys Budi Purnomo, Pr
Ketua Komisi HAK KAS



TEMA HARIAN SELAMA SEPEKAN

Hari 1   : Percakapan dalam perjalanan
Berjalan bersama Yesus (Lukas 24:13-25)
           
Hari ini, mari kita merenungkan pentingnya dialog dan percakapan untuk mengatasi setiap beban kehidupan kita. Baik secara ekumenis maupun dalam perjuangan pembebasan kaum tertindas, ketrampilan berbicara dan mendengarkan merupakan bagian esensial yang harus diperhatikan. Melalui dialog dan percakapan yang otentik, kita dapat semakin mengenal Kristus secara lebih jelas. Bagaimana kita dapat memraktekkan dialog  tentang kebenaran, di tengah-tengah perbedaan?

Hari 2: Berjalan bersama Kristus Ekaristis
Yesus memecahkan roti dan (Lukas 22:14-23)         
       
Hari ini, marilah kita, sambil menyadari solidaritas antara Kristus yang tersalib dan "orang-orang yang hancur" di dunia ini, sebagai umat Kristiani, kita berusaha bersama-sama untuk belajar menjadi bagian lebih dalam dari solidaritas. Di sinilah, hubungan Ekaristi dan keadilan dibuka. Kita diundang untuk menemukan cara-cara praktis menghayati hidup secara ekaristis di dunia ini. Ekaristi adalah misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus; bagaimana kita merayakannya?

Hari 3: Berjalan menuju kebebasan
Yesus dan perempuan Samaria (Yohanes 4:4-26)            
Hari ini kita diundang untuk merayakan upaya masyarakat di seluruh dunia kita yang tertindas demi melawan semua bentuk penindasan yang memperbudak manusia. Umat Kristiani berkomitmen untuk kesatuan yang lebih besar. Mari kita belajar bahwa penghapusan semua yang memisahkan orang-orang dari satu sama lain adalah bagian penting dari kepenuhan hidup dan kebebasan dalam Roh. Dunia saat ini penuh buruk sangka dan cenderung mengadili sepihak Apakah dan pernahkan kita melihat semua permasalahan tersebut dalam terang iman?

Hari 4: Berjalan sebagai anak dunia
Penyembuhan Yesus (Yohanes 9:1-11)  

Hari ini, mari kita merenungkan bahwa kesadaran akan tempat kita dalam ciptaan Allah menempatkan kita dalam kebersamaan. Kita saling tergantung satu sama lain di bumi ini. Kita dipanggil dan didesak untuk merawat lingkungan kita, untuk berbagi keadilan dan kesejahteraan. Kita dipanggil untuk menjadi saksi aktif dan hidup dalam semangat penebusan Kristus. Kita diundang untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap bumi kita. Bagaimanakah kita dapat meningkatkan pelestarian bagi lingkungan hidup kita?

Hari 5: Berjalan sebagai sahabat Yesus
Persahabatan Yesus (Yohanes 15:12-17)

Hari ini kita merenungkan persahabatan manusia dan cinta sebagai model untuk kasih Allah bagi setiap manusia. Memahami diri sebagai sahabat yang dikasihi Allah memiliki konsekuensi bagi hubungan dalam komunitas Yesus. Kita sudah diangkat sebagai sahabat-sahabat-Nya, maka segala bentuk yang menghambat dan berlawanan dengan semangat persahabatan yang tulus harus ditanggalkan. Bagaimana kita semua dapat bersahabat dengan komunitas lain?

Hari 6: Berjalan Melewati RintanganYesus dan Perempuan Kanaan (Matius 15:21-28)                 

Hari ini, kita merenungkan, berjalan dengan Tuhan berarti berjalan melampaui hambatan yang memecahbelah dan merusak anak-anak Allah. St. Paulus mengajarkan, "Kalian yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Tidak ada lagi Yahudi atau Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada lagi laki-laki dan perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus." Apa saja hambatan yang memisahkan umat Kristiani, bagaimana kita mengatasi hambatan itu?

Hari 7: Berjalan dalam Solidaritas
Orang Samaria yang Murah Hati (Lukas 10:25-37)                                   
Hari ini, mari kita renungkan, untuk hidup dengan rendah hati bersama Allah berarti berjalan dalam solidaritas dengan semua yang berjuang untuk keadilan dan perdamaian. Berjalan dalam solidaritas memiliki implikasi bagi umat beriman secara pribadi, bahkan merupakan sifat dan misi seluruh komunitas Kristiani. Gereja dipanggil untuk bersolider dengan semua yang menderita melalui perhatian bagi kaum KLMTD. Siapakah dalam komunitas Anda saat ini yang membutuhkan solidaritas?

Hari 8: Berjalan diiringi sorak-sorai
Nyanyian pujian Maria (Lukas 1:46-55)                

Pada akhir Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani, kita diajak merenungkan arti perayaan sebagai tanda harapan kepada Allah dan keadilan Tuhan. Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani adalah tanda pengharapan kita bahwa kesatuan kita akan tercapai sesuai dengan waktu dan kehendak Tuhan. Bagaimana kita merayakan perbedaan dengan saling menghargai dan menghormati, dalam doa dan cinta, dalam aksi dan selebrasi, dalam kehidupan sehari-hari?

Doa untuk Kesatuan
Umat Kristen
(Puji Syukur 177)

            Bapa yang maha pengasih dan penyayang, menjelang akhir hidup-Nya, Yesus berdoa bagi para murid-Nya, “Semoga mereka semua bersatu, seperti Engkau, ya Bapa, ada dalam Aku dan Aku dalam Dikau; supaya mereka juga bersatu dalam Kita, agar dunia ini percaya bahwa Engkau mengutus Aku.”
Maka kami mohon ya Bapa: semoga semua orang Kristen bersatu padu dan giat mengusahakan kesatuan. Semoga seluruh pemimpin umat-Mu semakin menyadari perlunya kesatuan. Musnahkanlah sandungan akibat perpecahan umat Kristen. Semoga persatuan umat Kristen merupakan sumber perdamaian, dan tanda kasih Kristus bagi seluruh umat manusia.
            Bapa, Tuhan Yesus Kristus telah bersabda kepada para rasul, “Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu”: Janganlah Kaupandang dosa-dosa kami, melainkan kepercayaan umat-Mu, dan berikanlah damai serta persatuan kepada kami sesuai dengan kehendak-Mu. Pandanglah kawanan domba Yesus. Semoga semua, yang telah dikuduskan oleh satu pembaptisan, dipererat pula oleh persatuan iman dan ikatan kasih. Buatlah kami semua menjadi satu kawanan dengan Yesus sendiri sebagai satu-satunya Gembala, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala abad. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer